Tafsir Qaaf Ayat 36-45

By | April 6, 2013

Ayat 36-45: Ancaman terhadap orang-orang yang mengingkari hari berbangkit, perintah mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu, perintah memperhatikan agungnya tindakan Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dorongan untuk dzikrullah, dan bahwa Al Qur’an merupakan nasihat dan bimbingan.

 

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلادِ هَلْ مِنْ مَحِيصٍ (٣٦) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ (٣٧) وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ (٣٨) فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ (٣٩)وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ (٤٠) وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ (٤١) يَوْمَ يَسْمَعُونَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُرُوجِ (٤٢) إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَإِلَيْنَا الْمَصِيرُ (٤٣) يَوْمَ تَشَقَّقُ الأرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ذَلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيرٌ (٤٤) نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍ فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ (٤٥)

Terjemah Surat Qaaf Ayat 36-45

36. [1]Dan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka[2], (padahal) mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri[3]. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka)[4]?

37. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya[5].

38. [6]Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari[7], dan Kami tidak merasa letih sedikit pun[8].

39. Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan[9], dan bertasbihlah[10] dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit[11] dan sebelum terbenam[12].

40. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari[13] dan setiap selesai shalat[14].

41. Dan dengarkanlah (seruan) pada hari ketika penyeru (malaikat)[15] menyeru dari tempat yang dekat[16].

42. (Yaitu) pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya[17]. Itulah hari keluar (dari kubur).

43. Sungguh, Kami yang menghidupkan dan mematikan, dan kepada Kami tempat kembali (semua makhluk).

44. (Yaitu) pada hari ketika bumi terbelah, mereka[18] keluar dengan cepat[19]. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi kami.

45. Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan (kepadamu)[20], dan engkau (Muhammad) bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka[21]. Maka berilah peringatan[22] dengan Al Quran kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku.


[1] Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman menakut-nakuti kaum musyrik yang mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[2] Yaitu sebelum kaum kafir Quraisy.

[3] Mereka bangun benteng-benteng yang kokoh, bangunan-bangunan yang tinggi, menanam pepohonan, mengalirkan sungai-sungai, memakmurkan area yang kosong, dan lain-lain. Ketika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan azab yang keras.

[4] Bahkan kekuatan mereka, harta dan anak-anak mereka tidak berguna apa-apa bagi mereka.

[5] Yakni hadir hatinya. Adapun orang yang berpaling yang tidak mau menggunakan pendengarannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah, maka ayat-ayat itu tidak berfaedah apa-apa baginya, karena tidak ada kesiapan menerima padanya dan tidak sejalan dengan kebijaksanaan Allah memberi petunjuk kepada orang yang seperti ini sifatnya.

[6] Ayat ini merupakan berita dari Allah Subhaanahu wa Ta’aala tentang kekuasaan-Nya yang besar dan kehendak-Nya yang berlaku, dimana dengannya Dia ciptakan makhluk-makhluk yang besar.

[7] Dimulai dari hari Ahad dan diakhiri dengan hari Jum’at.

[8] Ayat ini sebagai bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan, bahwa Allah beristirahat pada hari Sabtu. Oleh karena itu, Tuhan yang mampu menciptakan makhluk-makhluk yang besar itu tentu mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati.

[9] Berupa celaan dan pendustaan kepada apa yang engkau bawa. Sibukkanlah dengan ketaatan kepada Tuhanmu dan bertasbihlah kepada-Nya baik di awal siang maupun akhirnya, di malam hari dan setelah shalat, karena sesungguhnya mengingat Allah dapat menghibur jiwa, menenangkannya dan membantu untuk bersabar.

[10] Yakni shalatlah.

[11] Yaitu shalat Subuh.

[12] Yaitu shalat Zhuhur dan Ashar.

[13] Yaitu shalat Maghrib dan Isya.

[14] Maksudnya, kerjakan pula shalat-shalat sunat setelah shalat fardhu. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya perintah untuk mengucapkan tasbih dan tahmid pada waktu-waktu tersebut.

[15] Yaitu malaikat Israfil.

[16] Dengan bumi.

[17] Yaitu tiupan kedua untuk kebangkitan.

[18] Yang berada dalam kubur.

[19] Untuk mendatangi penyeru mereka ke tempat pemberhentian (padang mahsyar) pada hari Kiamat.

[20] Yang membuat hatimu sedih. Maksudnya, jika Kami lebih mengetahuinya, maka sesungguhnya engkau mengetahui bagaimana perhatian Kami kepadamu, kemudahan dari Kami terhadap semua urusanmu dan pertolongan Kami terhadap musuh-musuhmu. Oleh karena itu, tenangkanlah hatimu dan bergembiralah. Ketahuilah, bahwa Kami lebih sayang kepadamu daripada dirimu sendiri. Oleh karena itu, tidak ada ada lagi sikap bagimu selain menunggu kedatangan janji-Nya dan mengikuti jejak para rasul ulul ‘azmi.

[21] Yakni engkau hanyalah seorang pemberi peringatan.

[22] Kata ‘Fadzakkir’ artinya maka ingatkanlah, yakni ingatkanlah dengan Al Qur’an perkara yang telah terpendam dalam akal dan fitrah berupa mencintai kebaikan, mengutamakannya dan mengerjakannya, serta kebencian kepada keburukan dan menjauhinya. Namun hanya orang yang takut kepada ancaman Allah-lah yang dapat ingat atau sadar, sedangkan orang yang tidak takut kepada ancaman Allah dan tidak beriman kepadanya, maka mengingatkannya hanyalah untuk menegakkan hujjah agar ia tidak berkata, “Belum datang kepada kami seorang pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira.”

Selesai tafsir surah Qaaf dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *