Tafsir Al Mursalat Ayat 1-15

By | April 4, 2013

Surah Al Mursalat (Malaikat Yang Diutus)

Surah ke-77. 50 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-15: Sumpah dengan para malaikat bahwa Kiamat adalah hak, dan bahwa azab dan kebinasaan akan menimpa orang-orang kafir.

  وَالْمُرْسَلاتِ عُرْفًا (١) فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا (٢) وَالنَّاشِرَاتِ نَشْرًا   (٣) فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا (٤) فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا (٥) عُذْرًا أَوْ نُذْرًا (٦) إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَاقِعٌ (٧) فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ (٨) وَإِذَا السَّمَاءُ فُرِجَتْ (٩) وَإِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْ (١٠) وَإِذَا الرُّسُلُ أُقِّتَتْ   (١١) لأيِّ يَوْمٍ أُجِّلَتْ (١٢) لِيَوْمِ الْفَصْلِ (١٣) وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِ (١٤) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (١٥)

Terjemah Surat Al Mursalat Ayat 1-15

1. [1]Demi (malaikat-malaikat)[2] yang diutus untuk membawa kebaikan,

2. dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya[3],

3. dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Allah) dengan seluas-luasnya[4],

4. dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang baik dan yang buruk) dengan sejelas-jelasnya[5],

5. dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu[6],

6. untuk menolak alasan-alasan[7] atau memberi peringatan[8],

7. Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu[9] pasti terjadi.

8. [10]Maka apabila bintang-bintang dihapuskan (cahayanya),

9. dan apabila langit terbelah,

10. dan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu,

11. dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktu (mereka).

12. (Niscaya dikatakan kepada mereka), “Sampai hari apakah ditangguhkan (azab orang-orang kafir itu)?”[11]

13. Sampai hari keputusan[12].

14. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?[13]

15. Celakalah[14] pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).


[1] Allah Subhaanahu wa Ta’aala bersumpah terhadap kebangkitan dan pembalasan terhadap amal dengan mursalaat ‘urfaa, yaitu para malaikat yang diutus Allah Ta’ala dengan membawa urusan qadari-Nya dan pengaturan-Nya terhadap alam serta dengan membawa urusan syar’i-Nya dan wahyu-Nya kepada para rasul-Nya. Sedangkan maksud ‘urfaa adalah keadaan mereka diutus, yakni mereka diutus dengan membawa ‘uruf (perkara yang baik), hikmah dan maslahat, bukan dengan membawa sesuatu yang mungkar dan main-main.

[2] Sebagian mufassir mengartikan, “Demi angin yang dikirim.”

[3] Maksudnya, terbang dengan cepat untuk melaksanakan perintah Tuhannya. Ada pula yang menafsirkan “Demi angin yang bertiup dengan kencang.”

[4] Di waktu malaikat turun untuk membawa wahyu. Sebagian mufassir berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan An Naasyiraat ialah angin yang bertiup dengan membawa hujan.

[5] Ada pula yang menafsirkan dengan, “Ayat-ayat Al Qur’an yang memisahkan antara yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram.”

[6] Kepada para nabi dan rasul yang kemudian mereka sampaikan kepada umat-umat mereka. Dengan wahyu yang diturunkan-Nya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala merahmati hamba-hamba-Nya.

[7] Dengan menegakkan hujjah sehingga mereka tidak memiliki hujjah lagi di hadapan Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

[8] Kepada manusia terhadap apa yang ada di hadapan mereka berupa hal-hal yang menakuttkan mereka..

[9] Yaitu kebangkitan dan pembalasan terhadap amal.

[10] Ketika terjadi perubahan dan peristiwa dahsyat terhadap alam semesta yang mencemaskan hati, maka bintang-bintang dihapuskan cahayanya atau bertaburan dan bergeser dari tempatnya, gunung-gunung dihancurkan menjadi seperti debu, sedangkan bumi menjadi rata tidak ada tempat tinggi dan tidak ada tempat rendah. Itulah hari dimana para rasul ditetapkan waktunya untuk berkumpul bersama umat mereka masing-masing dan diberikan keputusan antara mereka (para rasul) dengan umat-umat mereka. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Sampai hari apakah ditangguhkan (azab orang-orang kafir itu)?”

[11] Kalimat tanya ini adalah untuk memperbesar perkaranya.

[12] Antara semua makhluk.

[13] Kalimat ini untuk memperbesar masalahnya.

[14] Yakni sungguh kecewa, rugi dan sangat besar azab serta sangat buruk tempat kembali mereka.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah memberitahukan mereka dan bersumpah untuk mereka, namun mereka tetap tidak mau membenarkan beritanya sehingga mereka berhak mendapatkan hukuman yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *