Tafsir Fushshilat Ayat 13-24

By | April 7, 2013

Ayat 13-18: Peringatan kepada kaum Quraisy tentang peristiwa-peristiwa yang dialami kaum ‘Aad dan Tsamud, Pentingnya mengambil pelajaran dari apa yang menimpa mereka, dan penjelasan tentang akibat yang akan diterima orang-orang yang bersikap sombong di bumi.

فَإِنْ أَعْرَضُوا فَقُلْ أَنْذَرْتُكُمْ صَاعِقَةً مِثْلَ صَاعِقَةِ عَادٍ وَثَمُودَ (١٣) إِذْ جَاءَتْهُمُ الرُّسُلُ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ أَلا تَعْبُدُوا إِلا اللَّهَ قَالُوا لَوْ شَاءَ رَبُّنَا لأنْزَلَ مَلائِكَةً فَإِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (١٤)فَأَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوا مَنْ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَهُمْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ (١٥) فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لا يُنْصَرُونَ (١٦) وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَى عَلَى الْهُدَى فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٧)وَنَجَّيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (١٨)

  Terjemah Surat Fushshilat Ayat 13-18

13. Jika mereka berpaling[1] maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu akan bencana petir[2] seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan kaum Tsamud[3].”

14. Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka[4] (dengan menyerukan), “Janganlah kamu menyembah selain Allah.” Mereka menjawab[5], “Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia menurunkan malaikat-malaikat-Nya[6], maka sesungguhnya kami mengingkari wahyu yang engkau diutus menyampaikannya.”

15. [7]Maka adapun kaum ‘Aad[8], mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata[9], “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” [10]Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka[11]? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) kami.

16. Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh[12] kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas[13], karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia[14]. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan.

17. Dan adapun kaum Tsamud[15], mereka telah Kami beri petunjuk[16] tetapi mereka[17] lebih menyukai kebutaan (kekufuran dan kesesatan) daripada petunjuk itu[18], maka mereka disambar petir sebagai azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan[19].

18. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman[20] karena mereka adalah orang-orang yang bertakwa[21].

Ayat 19-24: Keadaan orang-orang kafir di akhirat dan berkuasanya Allah Subhaanahu wa Ta’aala dalam menjadikan anggota badan manusia dapat berbicara.

وَيَوْمَ يُحْشَرُ أَعْدَاءُ اللَّهِ إِلَى النَّارِ فَهُمْ يُوزَعُونَ (١٩) حَتَّى إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢٠) وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (٢١)وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلا أَبْصَارُكُمْ وَلا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ (٢٢)وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ   (٢٣) فَإِنْ يَصْبِرُوا فَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ وَإِنْ يَسْتَعْتِبُوا فَمَا هُمْ مِنَ الْمُعْتَبِينَ (٢٤)

 Terjemah Surat Fushshilat Ayat 19-24

19. [22]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka, lalu mereka dipisah-pisahkan[23].

20. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka[24], pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan[25].

21. [26]Dan mereka berkata kepada kulit mereka[27], “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami[28]?” (Kulit) mereka menjawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara[29], dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali[30] dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”

22. [31]Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu[32] bahkan kamu mengira[33] Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan[34].

23. Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu[35], (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi[36].

24. Meskipun mereka bersabar (atas azab neraka) maka nerakalah tempat tinggal mereka[37] dan jika mereka minta belas kasihan[38], maka mereka tidak termasuk orang yang pantas dikasihani[39].


[1] Setelah diterangkan kepada mereka sifat-sifat Al Qur’an yang terpuji dan sifat-sifat Allah Yang Agung.

[2] Yang menghabiskan kamu.

[3] Karena kezaliman dan kekafiran mereka.

[4] Maksudnya, dari segala penjuru, atau maksudnya para rasul datang kepada mereka secara berturut-turut dengan dakwah yang sama, yaitu tauhid.

[5] Membantah risalah para rasul dan mendustakan mereka.

[6] Maksud mereka, adapun kamu wahai rasul adalah manusia yang sama seperti kami.

Inilah syubhat yang menghalangi mereka untuk beriman yang kemudian diwarisi oleh generasi setelah mereka, padahal syubhat ini termasuk syubhat paling lemah, karena tidak menjadi syarat bahwa rasul itu harus malaikat, yang menjadi syarat adalah bahwa rasul tersebut datang membawa sesuatu yang menunjukkan kebenarannya. Sedangkan para rasul itu telah membawanya, maka silahkan mereka mencari alasan untuk menolaknya secara akal dan naql (penukilan), tentu mereka tidak akan sanggup mencarinya, karena akal dan naql menghendaki untuk mengikuti para rasul yang datang dengan membawa bukti kebenarannya.

[7] Ayat ini menerangkan lebih lanjut kisah dua umat yang mendustakan, yaitu kaum ‘Aad dan Tsamud.

[8] Di samping mereka kafir kepada Allah dan mengingkari ayat-ayat-Nya serta kafir kepada rasul-Nya, mereka juga berlaku sombong di bumi, menindas manusia yang tinggal di sekitar mereka dan menzalimi mereka serta merasa ujub dengan kekuatannya.

[9] Ketika diancam dengan azab.

[10] Allah Ta’ala membantah mereka dengan sesuatu yang sudah maklum oleh setiap orang.

[11] Kalau bukan karena Dia yang menciptakan mereka (kaum ‘Aad), tentu mereka tidak akan ada. Seandainya mereka memperhatikan kepada hal ini dengan perhatian yang benar tentu mereka tidak akan tertipu oleh kekuatan mereka, karena yang mencipta tentu lebih besar kekuatannya. Maka Allah hukum mereka dengan azab yang sesuai dengan kekuatan mereka.

[12] Yakni angin yang dahsyat, dimana saking kuat dan kerasnya, angin tersebut sampai memiliki suara yang menakutkan seperti guruh yang bergemuruh. Allah timpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; lalu kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk) (lihat Al Haaqqah: 7).

[13] Sehingga tidak terlihat lagi selain tempat tinggal mereka.

[14] Dimana dengan begitu mereka menjadi hina di hadapan makhluk-Nya.

[15] Tsamud adalah kabilah yang sudah dikenal yang tinggal di Hijr dan sekitarnya. Allah mengutus kepada mereka Nabi Saleh ‘alaihis salam yang mengajak mereka mentauhidkan Allah, melarang mereka berbuat syirk, dan Allah memberikan mukjizat kepada Beliau dengan unta betina, dimana unta tersebut dengan kaum Nabi Saleh memiliki giliran minum; pada hari ini unta tersebut minum dan mereka dapat meminum susunya sedangkan pada hari yang lain mereka dapat mengambil minum. Di samping itu, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya dan tenaga untuk mengurus unta itu, bahkan unta betina itu makan sendiri dari rerumputan di bumi. Tetapi kemudian, mereka malah membunuh unta betina itu.

[16] Yakni telah Kami tegakkan hujjah bagi mereka dengan memperlihatkannya secara jelas.

[17] Karena kezaliman dan keburukan mereka.

[18] Yaitu ilmu dan iman.

[19] Bukan karena Allah menzalimi mereka.

[20] Yakni Nabi Saleh dan para pengikutnya dari kalangan kaum mukmin.

[21] Yakni menjaga dirinya dari syirk dan maksiat.

[22] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan tentang musuh-musuh-Nya yang berani bersikap kufur kepada-Nya dan kepada ayat-ayat-Nya, mendustakan para rasul-Nya, memusuhi dan memerangi para rasul, dan memberitahukan keadaan mereka yang buruk saat dikumpulkan.

[23] Yakni para malaikat Zabaniyah mengumpulkan orang yang terdepan dari mereka kepada orang-orang yang di belakang, dan mereka digiring ke neraka dengan keras, mereka tidak sanggup menolaknya, tidak mampu menyelamatkan diri mereka dan lagi mereka tidak ditolong.

[24] Mereka hendak mengingkari apa yang yang telah mereka kerjakan selama di dunia.

[25] Yakni setiap anggota badannya memberikan kesaksian terhadap mereka. Setiap anggota akan berkata, “Saya pernah melakukan ini dan itu.” Disebutkan tiga anggota ini secara khusus karena kebanyakan dosa dilakukan olehnya atau karena sebabnya.

[26] Ketika anggota badan mereka memberikan kesaksian, maka mereka mencelanya dengan berkata seperti yang disebutkan dalam ayat di atas.

[27] Syaikh As Sa’diy berkata, “Ini merupakan dalil bahwa persaksian dilakukan oleh setiap anggota badan sebagaimana yang telah kami sebutkan.”

[28] Yakni padahal kami membela kamu.

[29] Yakni kami tidak dapat menolak memberikan kesaksian ketika Dia menjadikan kami dapat berbicara, karena tidak ada yang dapat menolak kehendak-Nya.

[30] Oleh karena Dia yang menciptakan zat dan jasmani kamu, maka Dia pula yang menciptakan sifat untukmu, termasuk di antaranya berbicara.

[31] Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Mas’ud (tentang ayat), “Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan…dst.” Ia berkata, “Ada dua orang laki-laki dari Quraisy dan kerabatnya dari Tsaqif atau dua orang laki-laki dari Tsaqif dan kerabatnya dari Quraisy (ini adalah keragu-raguan dari Abu Ma’mar perawi hadits ini) di sebuah rumah, lalu sebagian mereka berkata kepada yang lain, “Apakah menurutmu bahwa Allah mendengar pembicaraan kita?” Sebagian mereka berkata, “Dia mendengar sebagiannya.” Sebagian lagi berkata, “Jika mendengar sebagiannya maka berarti Dia mendengar semuanya.”Maka turunlah ayat, “Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan…dst.

[32] Mereka yang berbuat dosa secara terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan karena mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.

[33] Ketika kamu melakukan maksiat.

[34] Oleh karena itu kamu lakukan perbuatan yang telah kamu lakukan yang menjadi penyebab kamu binasa dan celaka sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.

[35] Yaitu dugaan yang tidak sesuai dengan kebesaran-Nya.

[36] Yang merugikan dirimu, keluargamu dan agamamu karena amal yang didasari dugaan buruk kepada Allah, kamu pun berhak memperoleh ketetapan azab dan kesengsaraan, serta berhak kekal dalam azab, dimana azab itu tidak akan diringankan darimu walaupun sesaat.

[37] Sehingga tidak ada lagi kesabaran bagi mereka. Setiap keadaan masih bisa diberlakukan kesabaran, akan tetapi untuk menghadapi neraka maka tidak akan bisa bersabar. Bagaimana seseorang dapat bersabar terhadap api yang sangat panas yang diberi kekuatan 69 kali api di dunia (sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim), minumannya air mendidih dan ghassaq (nanah penghuni neraka atau air yang sangat dingin), alat pukul untuk memukul penghuni neraka begitu besar, para penjaganya kasar yang sudah tidak memiliki rasa kasihan lagi kepada mereka, dan diakhiri dengan kemurkaan Allah serta firman-Nya ketika mereka memohon pertolongan kepada-Nya, “Hinalah di dalamnya dan jangan berbicara lagi dengan-Ku.

[38] Dengan diberikan kesempatan hidup lagi di dunia agar mereka dapat memulai amal yang baru.

[39] Karena telah habis waktunya, dan lagi ketika mereka di dunia, mereka telah diberi waktu yang panjang yang biasanya manusia sadar, ditambah dengan datangnya pemberi peringatan kepada mereka dan hujjah telah tegak kepada mereka. Kalau pun mereka dikasihani dengan dikembalikan ke dunia, niscaya mereka akan melakukan hal yang sama, dan sesungguhnya mereka benar-benar dusta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *