Tafsir Al Mulk Ayat 24-30

By | April 2, 2013

Ayat 24-27: Hakikat kebangkitan, keadaannya yang datang secara mendadak dan menyesalnya orang-orang kafir ketika menyaksikan hari Kiamat dan azab.

 

قُلْ هُوَ الَّذِي ذَرَأَكُمْ فِي الأرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (٢٤) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٢٥) قُلْ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُبِينٌ (٢٦) فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تَدَّعُونَ (٢٧)

Terjemah Surat Al Mulk Ayat 24-27

24. Katakanlah, “Dia-lah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”[1]

25. Dan mereka berkata[2], “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”[3]

26. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

27. Maka ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram[4]. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kamu memintanya.”

Ayat 28-30: Peringatan kepada orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan turunnya azab menimpa mereka.

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (٢٨) قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ (٢٩) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ (٣٠)

Terjemah Surat Al Mulk Ayat 28-30

28. [5]Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku[6] atau memberi rahmat kepada kami[7], (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

29. [8]Katakanlah, “Dialah Allah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya[9] dan kepada-Nya kami bertawakkal. Maka kelak kamu akan tahu[10] siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

30. [11]Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir[12]?”


[1] Yakni Dialah yang menyebarkan kamu di muka bumi dan menempatkan kamu di berbagai penjurunya, Dia memerintahkan dan melarang serta melimpahkan berbagai nikmat yang dengannya kamu dapat mengambil manfaat. Setelah itu, Dia mengumpulkan kamu pada hari Kiamat untuk memberimu balasan.

[2] Mengingkari hari Kiamat.

[3] Mereka menjadikan tanda benarnya Kiamat itu dengan diberitahukan kapan waktu kedatangannya. Ini merupakan kezaliman dan sikap keras kepala, karena ilmu tentang hari Kiamat itu di sisi Allah, bukan di sisi makhluk-Nya, dan tidak ada kaitannya antara benarnya akan terjadi Kiamat dengan diberitakan kapan waktunya, karena kebenaran itu diketahui dengan dalil-dalilnya, dan Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah menegakkan dalil-dalil dan bukti yang menunjukkan kebenarannya sehingga tidak tersisa lagi keraguan bagi orang yang mau mendengar dan menyaksikan.

[4] Yakni mereka menjadi sedih, takut, guncang hatinya sehingga muka mereka pun berubah menjadi muram.

[5] Oleh karena orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menolak dakwah Beliau menunggu-nunggu kebinasaan Beliau, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan Beliau untuk mengatakan kepada mereka yang maknanya, “Kamu wahai orang-orang musyrik! Meskipun angan-angan kamu tercapai, yaitu Allah membinasakan aku dan orang-orang yang bersamaku, namun hal itu tidaklah bermanfaat bagimu sedikit pun juga karena kamu telah kafir kepada ayat-ayat Allah dan berhak mendapatkan azab, padahal siapakah yang dapat melindungi kamu dari azab yang pedih yang mesti menimpamu? Dengan demikian, usaha keras kamu untuk membinasakan aku tidaklah berfaedah apa-apa.

[6] Dengan azab-Nya sebagaimana yang kamu maksudkan.

[7] Dan tidak mengazab kami.

[8] Oleh karena orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka berada di atas petunjuk, sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di atas kesesatan, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada orang-orang kafir keadaan Beliau dan para pengikutnya dimana dengannya semakin jelas bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

[9] Beriman mencakup pembenaran di batin (dalam) serta amal dari batin dan zahir (luar). Oleh karena amal untuk terwujudnya dan sempurnanya tergantung tawakkal, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengkhususkan tawakkal di antara sekian amal, bahkan ia masuk bagian keimanan dan termasuk lawazim(bagian)nya sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Wa ‘alalllahi fa tawakkaluu in kuntum mu’miniin.” (artinya: Maka kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu orang-orang yang beriman). Jika demikian keadaan Rasul dan orang-orang yang mengikutinya, yakni beriman dan bertawakkal yang merupakan penentu keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan keadaan musuh-musuh Beliau adalah tidak beriman dan tidak bertawakkal, maka dapat diketahui siapa di antara dua golongan ini yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata.

[10] Ketika melihat azab.

[11] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan tentang sendiri-Nya Dia memberikan nikmat, khususnya air yang dari sana diciptakan segala sesuatu yang hidup.

[12] Yang kamu minum darinya, memberi minum ternakmu dan menyirami pohon dan tanaman kamu. Pertanyaan ini maksudnya adalah menafikan, yakni tidak ada seorang pun yang sanggup melakukan hal itu selain Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Selesai tafsir surah Al Mulk dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *