Tafsir Ad Dukhaan Ayat 34-50

By | April 7, 2013

Ayat 34-39: Keingkaran kaum musyrik kepada kebangkitan dan pembatalan syubhat mereka, dan penjelasan bahwa sunnatullah berlaku dalam membinasakan kaum yang melampaui batas dan berdosa.

إِنَّ هَؤُلاءِ لَيَقُولُونَ (٣٤) إِنْ هِيَ إِلا مَوْتَتُنَا الأولَى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِينَ (٣٥) فَأْتُوا بِآبَائِنَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣٦) أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ أَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (٣٧) وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ (٣٨) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٣٩)

Terjemah Surat Ad Dukhaan Ayat 34-39

34. Sesungguhnya mereka[1] itu pasti akan berkata,

35. “Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami tidak akan dibangkitkan[2],

36. [3]maka hadirkanlah (kembali) nenek moyang kami jika kamu orang yang benar[4].”

37. [5]Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba’[6], dan orang-orang yang sebelum mereka yang telah Kami binasakan karena mereka adalah orang-orang yang sungguh berdosa[7].

38. [8]Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.

39. Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar)[9], tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui[10].

Ayat 40-50: Ancaman bagi orang-orang kafir dengan azab pada hari ketika harta, anak dan kedudukan tidak lagi bermanfaat.

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيقَاتُهُمْ أَجْمَعِينَ (٤٠) يَوْمَ لا يُغْنِي مَوْلًى عَنْ مَوْلًى شَيْئًا وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ (٤١) إِلا مَنْ رَحِمَ اللَّهُ إِنَّهُ هُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (٤٢)إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ (٤٣) طَعَامُ الأثِيمِ (٤٤) كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (٤٥)كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (٤٦) خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ (٤٧)ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ (٤٨) ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ (٤٩) إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ (٥٠)

Terjemah Surat Ad Dukhaan Ayat 40-50

40. Sungguh, hari keputusan[11] (hari Kiamat) adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya[12],

41. (yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan[13],

42. kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah[14]. Sungguh, Dia Mahaperkasa[15] lagi Maha Penyayang[16].

43. [17]Sungguh pohon zaqqum itu[18],

44. Makanan bagi orang yang banyak dosa.

45. Seperti cairan tembaga[19] yang mendidih di dalam perut,

46. seperti mendidihnya air yang sangat panas.

47. “Peganglah dia[20], kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka,

48. kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas.

49. “Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia[21].

50. Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan[22].


[1] Yaitu kaum musyrik yang mengingkari kebangkitan.

[2] Yakni menurut mereka, tidak ada kehidupan selain di dunia saja, setelah itu tidak ada kebangkitan, surga dan neraka.

[3] Selanjutnya mereka berkata dengan lancang dan berani kepada Tuhan mereka sambil mencoba melemahkan-Nya.

[4] Ini adalah usulan orang-orang yang bodoh lagi menentang. Padahal dimana letak keterkaitan kebenaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan dihadirkan kembali nenek moyang mereka, karena ayat-ayat telah membuktikan kebenaran apa yang Beliau bawa.

[5] Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman.

[6] Kaum Tubba’ ialah orang-orang Himyar di Yaman dan Tubba’ adalah gelar raja-raja mereka.

[7] Yakni mereka (kaum musyrik) saat ini tidaklah lebih baik dari mereka, bahkan sama-sama berdosa. Oleh karena itu, hendaklah mereka menunggu apa yang telah menimpa saudara-saudara mereka dahulu dari kalangan orang-orang yang berdosa.

[8] Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberitahukan tentang sempurnanya kekuasaan-Nya dan sempurnanya hikmah (kebiaksanaan)-Nya, yaitu Dia tidaklah menciptakan langit dan bumi dengan main-main atau percuma saja tanpa faedah, bahkan Dia menciptakan keduanya dengan hak (kebenaran), mengandung yang hak, dan bahwa Dia menciptakan keduanya adalah agar mereka menyembah-Nya, agar Dia memerintah dan melarang hamba, memberi pahala dan memberi siksa.

[9] Yakni untuk menunjukkan kekuasaan dan keesaan Kami.

[10] Oleh karena itu, mereka tidak memikirkan penciptaan langit dan bumi.

[11] Pada hari itu Allah Subhaanahu wa Ta’aala memberikan keputusan kepada hamba-hamba-Nya.

[12] Semuanya akan Allah kumpulkan pada hari itu, Dia menghadirkan mereka dan menghadirkan amal mereka dan pembalasan disesuaikan dengan amal mereka. Ketika itu seorang kerabat atau teman tidak dapat menolong kerabatnya atau temannya.

[13] Yakni dihindarkan dari azab Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

[14] Mereka adalah kaum mukmin, dimana sebagian mereka memberi syafaat kepada yang lain dengan izin Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

[15] Dalam memberikan hukuman kepada orang-orang kafir.

[16] Kepada orang-orang mukmin.

[17] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan tentang hari Kiamat dan bahwa pada hari itu Dia akan memberikan keputusan di antara hamba-hamba-Nya, maka Dia menyebutkan bahwa mereka terbagi menjadi dua golongan; golongan yang menjadi penghuni surga dan golongan yang menjadi penghuni neraka. Adapun golongan penghuni neraka yaitu mereka yang melakukan dosa dengan mengerjakan kekufuran dan kemaksiatan, maka balasannya sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas.

[18] Zaqqum adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka, pohon tersebut adalah pohon yang paling jelek dan paling buruk.

[19] Muhl dalam ayat tersebut juga bisa berarti nanah yang berbau busuk, dan akan panas sampai mendidih dalam perut mereka.

[20] Yakni orang yang berdosa itu. Perkataan ini diucapkan kepada malaikat Zabaniyyah.

[21] Ucapan ini merupakan ejekan baginya, dimana dia mengira bahwa tidak ada orang yang paling perkasa dan paling mulia daripadanya. Dia mengira bahwa dirinya adalah orang yang perkasa dan mampu meloloskan diri dari azab Allah, dan bahwa dirinya adalah orang yang mulia yang tidak mungkin ditimpa azab, maka pada hari itu tampak jelas, bahwa dirinya adalah orang yang lemah dan hina.

[22] Yakni sekarang kamu baru meyakininya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *